Apa itu Etnografi? Wawancara dengan Ben Hegarty, Bagian Pertama

00:00:01 Speaker 2
Silahkan. Ben, selamat datang. Terima kasih. Kamu etnografer, antropolog. Dan kita disini
mau bicara tentang etnografi. Tapi sebelum kita bicara tentang itu, kalau lagi nongkrong,
otak etnografer itu selalu aktif nggak?

00:00:21 Speaker 3
Iya. Jadi data ya.

00:00:26 Speaker 2
Jadi memang kalau etnografer itu nggak pernah berhenti bekerja mungkin ya? Iya, betul.

00:00:30 Speaker 3
Kalau di lapangan ya. Kadang -kadang sulit membedakan antara lapangannya apa dan di mana gitu.
Jadi supaya bisa apakah ini masuk semacam kerja gitu, kalau ketemu teman -teman. Jadi semakin
lama, semakin dalam satu budaya, mungkin semakin sulit untuk berhenti kerja.

00:00:57 Speaker 2
Tapi ini untuk yang nggak tahu etnografi itu apa, mungkin kita mulai dari situ dulu deh. Etnografi
itu apa sih sebenarnya, Ben?

00:01:04 Speaker 3
Etnografi itu apa ya? Jadi ada banyak, mungkin pertama harus bilang, ini kalau definisi pribadi
aku, atau definisi salah satu. Karena sebenarnya definisi etnografi, disiplin yang menggunakan
etnografi itu banyak sekali. Tidak hanya antropologi. Tetapi kalau kita melihat sejarah
atau latar belakang etnografi, sebenarnya mulai muncul dari bidang ilmu antropologi. Sebenarnya
kebetulan SDK saya di bidang ilmu antropologi, di ANU. Kalau definisi yang saya paling suka,
sebenarnya etnografi itu bukan metode perkumpulan data, tapi sebenarnya cara menulis. Cara
menulis, cara mengekspresi, atau membentukkan sesuatu. Untuk sampaikan hal -hal terkait
dengan budaya. Bukan setempat, tapi budaya.

00:02:12 Speaker 2
Karena apalagi kalau etnografi modern, seringkali bukan cuma satu tempat, tapi beberapa
tempat yang mungkin berhubungan.

00:02:19 Speaker 3
Ya, betul. Atau salah satu fenomena yang tidak punya satu tempat, ataupun tidak ada kaitan
dengan budaya manusia. Jadi ada yang juga fokus kepada non -human, atau mungkin hewan, atau
bentuk -bentuk yang tidak manusia. Jadi banyak sih bentuk etnografi.

00:02:48 Speaker 2
Hubungannya dengan antropologi itu apa? Maksudnya etnografi tentunya dipakai oleh ilmu
sosial lainnya, bahkan bukan cuma ilmu sosial, bahkan Charles Darwin juga dulu menulis etnografi.
Hubungannya dengan antropologi itu apa? Apakah antropologi harus selalu etnografi, dan
apakah etnografi selalu antropologi, atau antropologi itu beda dengan etnografi?

00:03:13 Speaker 3
Ya, menarik sekali. Biasanya definisi yang saya suka pakai adalah, kalau etnografi salah
satu bentuk untuk komunikasi, bisa bilang. Dan tidak hanya tulisan, tapi juga bisa visual,
bisa foto, bisa video, film, dan lain -lain. Antropologi itu salah satu bentuk profesi. Jadi
kalau kita melihat sejarah antropologi, sejarahnya sedikit. Kalau kita kembali lagi ke Charles
Darwin, contohnya. Dia seorang zoolog mungkin bisa bilang, atau natural sciences. Dan kalau
melihat bentuk, belum ada antropologi namanya. Tapi orang -orang yang melakukan etnografi,
mereka sebenarnya semua ilmu sains.

00:04:10 Speaker 3
Natural science. Jadi zoologi, biologi, dan lain -lain. Dan mereka melihat manusia sebagai
salah satu bagian dari lingkungan. Tapi semakin lama, semakin berbentuklah bidang ilmu namanya
antropologi. Dan sebenarnya itu ada, apa ya bisa bilang, seperti bidang ilmu yang lain, kepentingan
sendiri kan. Mereka mau ada sumber, sumber dana untuk melakukan penelitian yang mereka suka.
Mereka ingin ada, apa ya, mahasiswa -mahasiswa. Tempat di dalam institusi namanya universitas.
Jadi, menurut saya ya, antropologi itu, kalau bilang antropologi itu, tidak bisa lepas dari,
mungkin bisa bilang professionalization gitu. Di dalam universitas. Mungkin belakangan
ini sih, tidak ada 100 tahun mungkin. Kalau kita melihat bentuk antropologi yang ada sekarang.

00:05:13 Speaker 2
Jadi etnografi lebih tua dari antropologi sendiri ya?

00:05:16 Speaker 3
Ya, sebenarnya. Dan mungkin akan ada etnografi setelah antropologi, tidak ada lagi. Siapa
tahu ya. Jadi ya, bidang ilmu seperti itu. Sebenarnya salah satu bentuk untuk profesi. Jadi
kalau saya bilang saya antropolog, sebenarnya itu karena saya punya profesi di situ. Seperti
wartawan atau yang lain.

00:05:41 Speaker 2
Alasan kamu milih etnografi itu apa? Untuk meneliti yang kamu pengen teliti.

00:05:47 Speaker 3
Pertanyaannya menarik ya. Mungkin karena sejak saya kecil, saya selalu penasaran. Penasaran
tentang semua hal di sekitar aku. Jadi saya suka sekali bertanya -tanya, ngali tentang sesuatu.
Jadi etnografi itu sebenarnya kalau aku melihat, salah satu bentuk komunikasi yang sangat
tepat untuk orang -orang yang penasaran, yang sangat penasaran tentang dunia secara umum.
Tapi kalau saya ke kampus untuk belajar S1, kuliah S1, saya ambil jurusan Asian Studies waktu
itu. Itu 20 tahun yang lalu. Jadi 2001 aku mulai S1. Dan sebenarnya Asian Studies itu saya sangat
suka, menarik sekali. Jadi saya punya kesempatan juga untuk ke Indonesia. Dan saya sangat
senang di tempat yang berbeda dengan tempat yang saya lahirkan, dibesarkan. Jadi kekuatan
di situ menurut aku, dan saya sebenarnya mulai dari berteman. Jadi saya punya teman -teman,
saya suka nongkrong, saya suka di situ. Sebenarnya dari situ, jadi ingin belajar lagi tentang
budaya dan sejarah Indonesia kalau di, apa ya, dengan saya. Tentu saja setiap

00:07:21 Speaker 3
orang punya jalan yang berbeda, kalau bilang antropologi. Tapi sebenarnya kalau saya, saya
sedih hanya itu. Saya senang ketemu orang -orang yang berbeda dengan aku. Saya suka gitu. Jadi
kalau senang nongkrong, pilihlah etnografi ya. Ya, gitu. Tapi nanti kerjanya tidak akan selesai.
Jadi kalau bilang etnografi, tidak hanya nongkrong. Kalau siapa saja boleh nongkrong. Tapi
harus menulis. Jadi nongkrong terus, malam itu atau setelah nongkrong, nanti kita harus menulis
namanya field note, atau catatan dari lapangan. Jadi kita menulis observasi, apa yang kita
melihat, merasa, mendengar, gitu.

00:08:11 Speaker 2
Dan nanti ada episode khusus tentang itu ya, catatan dari lapangan. Dan kalau dibandingkan
dengan, kan etnografi ini kualitatif. Dan banyak kualitatif, banyak metode lainnya, atau
cara penulisan lainnya. Wawasan seperti apa sih yang bisa didapat dari etnografi kalau dibandingkan
dengan metode -metode lainnya? Pertanyaannya bagus sekali.

00:08:39 Speaker 3
Kalau saya sih, kalau mungkin saya berbicara sedikit tentang karir aku saat ini. Saya sebenarnya,
kalau dulu saya di Melbourne, University of Melbourne, saya di Departemen Antropologi yang
lumayan standar. Jadi dengan antropolog -antropolog yang lain. Tapi sekarang saya kerja
di Kirby Institute di UNSW, salah satu pusat penelitian infeksi menular. Jadi kalau di situ,
saya kerja dengan tim yang sangat bervariasi. Jadi ada orang -orang dari dokter, dokter anak.
Ada salah satu penelitian infeksi di tim. Kami ada juga penelitian kuantitatif dari public
health, epidemiolog, dan lain -lain. Jadi sebenarnya kalau saya melihat etnografi, kalau
saya sendiri, saya sedikit merasa etnografi itu tidak hanya kualitatif, tapi juga bisa menggunakan
data -data kuantitif juga. Tentu saja biasanya antropolog, etnografi, biasanya tidak mengumpulkan
si kuantitatif data sendiri. Jadi melakukan survei -survei besar contohnya. Tapi bisa juga
menggunakan data -data dari metode -metode tersebut. Tapi mungkin etnografi

00:10:04 Speaker 3
wawasannya seperti apa bisa diberikan. Menurut saya etnografi itu mulai dari pengalaman.
Dan sebenarnya bagus sekali untuk mencari pertanyaan -pertanyaan yang tepat dengan orang
-orang atau masalah yang ada di lapangan. Jadi daripada biasanya kalau aku melihat atau ditanya
etnografi atau antropolog, kalau ada ciri khas antropologi itu menggunakan teori seperti
apa. Menurut saya antropologi menggunakan teori tidak sebagai rangka atau framework menempel
suatu masalah atau mulai dari situ. Tapi sebenarnya mulai dari rumput, mulai dari apa yang
mendengar, melihat, kumpul data -data apapun di lapangan. Kemudian cari teori -teori yang
bisa menjelaskan apa temuan yang kita ketemu di lapangan. Jadi sebenarnya dari pengalaman.
Jadi pengalaman jadi mungkin inti dari etnografi yang menurut saya etnografi yang bagus.

00:11:08 Speaker 2
Bisa cerita nggak di Kirby Institute itu praktiknya seperti apa? Gimana kerja sama epidemiolog
misalnya? Dan apa yang kamu sumbangkan sebagai antropolog di dunia infeksi menular ini?

00:11:21 Speaker 3
Jadi kita ada beberapa proyek saat ini. Mungkin salah satunya adalah saya... Biasanya kalau
antropologi, menurut saya sayang sekali. Tapi antropologi itu semakin lama, semakin jadi
berbentuk kerjain sendiri. Melakukan sendiri pelatihannya. Kalau di bidang public health,
global health, atau sains. Mungkin sains seluruhnya. Sebenarnya tidak ada yang namanya bekerja
sendiri. Semua melakukan dengan tim. Jadi tentu saja ada bentuk kolaborasi yang bagus, ada
yang kurang bagus, ada yang sulit di situ. Tapi menurut saya itu sesuatu yang bisa belajar banyak
sekali dari itu. Dan sebenarnya pertanyaan yang jadi etnografi itu bisa memberikan kontribusi
seperti apa? Pada hal -hal seperti itu. Jadi kalau bentuk kolaborasi, contohnya saya sedang
mulai salah satu proyek terkait dengan namanya PREP atau pre -exposure prophylaxis untuk
HIV. Yang sedang dilakukan di Indonesia. Dan itu atas kolaborasi atau kerjasama dengan beberapa
dokter, epidemiolog, dan lain -lain. Dan sebenarnya kalau aku melihat etnografi

00:12:48 Speaker 3
itu bisa kontribusi apa? Tentu saja itu saya bisa menulis dengan mungkin cepat dan lumayan
bagus, rapi. Saya bisa koordinasi salah satu proyek. Jadi sebenarnya bentuk riset itu sebenarnya
sama saja. Tidak berbeda. Tapi kalau ditanya kontribusi aku apa, sebenarnya menurut saya
untuk menyuarakan komunitas yang sering dilupakan atau terlupa dari bentuk ilmu sains umum.
Jadi mungkin dari situ kalau pekerjaan saya.

00:13:28 Speaker 2
Ya, mungkin kalau saya pikir contohnya seperti saya pernah baca di Amerika ketika COVID gitu
ya. Yang kemudian pemerintah Amerika melakukan lockdown segala macam. Tapi kemudian karena
dilihatnya cuma dari data,

00:13:46 Speaker 2
yang terpengaruh paling, yang terimbas karena lockdown itu adalah kaum marginal kan. Karena
kalau kita melihat cuma data besarnya saja mungkin kita harus melihat, oh ini yang harus kita
lakukan. Mungkin epidemiolog akan bilang, oh ini yang harus kita lakukan. Lockdown, kalau
saja ada seorang etnografer atau antropolog mungkin akan bilang, oh kita harus bertanya dulu
nih ke komunitas -komunitas yang akan terimbas. Jadi mungkin seperti itu ya. Etnografer itu
bisa memberi pertanyaan yang lebih baik, memberi kontribusi tentang ini loh. Jadi seperti
jurnalisme sebenarnya. Ya, tidak jauh berbeda.

00:14:24 Speaker 3
Tapi untuk kalau antropolog jadi salah satu bagian dari timnya, mudah -mudahan bisa mendorong
ilmu -ilmu yang berkuasa. Karena sebenarnya kalau kita melihat ilmu apa yang berkuasa di dunia
politik, ekonomi, dan lain -lain. Sebenarnya itu bukan antropologi kan. Antropologi itu
bilang ilmu yang sangat kecil, yang biasanya tidak dilihat sebagai sesuatu yang praktis,
yang bisa dipakai. Jadi kalau politis dan lain -lain, mereka biasanya tanya kepada epidemiolog,
kayak orang -orang yang punya data yang besar, data set yang besar sekali. Jadi menurut saya,
semakin lama semakin merasa antropolog harus ke situ. Harus ke situ juga. Kalau kita mau menyuarakan,
dan sebenarnya saya agak, mungkin ini sedikit tradisional. Tapi menurut aku, antropologi
punya peran penting untuk menyuarakan orang -orang yang suaranya tidak begitu berkuasa.
Mungkin itu tidak sesuatu yang sangat terkini. Tapi sebenarnya menurut aku sangat penting.
Karena banyak orang yang sebenarnya semakin lama semakin jelek sih sebenarnya.

00:15:46 Speaker 3
Kondisi politik, kondisi ekonomi untuk orang -orang. Jadi menurut saya tetap jadi penting.
Orang -orang yang melihat, yang menyuarakan, dan bisa ada di ruangan yang biasanya hal -hal
yang tidak dipikirkan. Dan mungkin itu tetap jadi peran untuk antropolog.

00:16:07 Speaker 2
Kedepan menurut saya. Jadi mungkin mirip sekali dengan jurnalisme ya. Memberi suara ke orang
-orang yang mungkin dilupakan karena hegemoni itu. Betul.

00:16:19 Speaker 3
Dan juga semakin lama menurut aku juga, antropolog punya peran untuk, jadi orang bisa bilang
komunitas itu juga konsep yang agak lucu ya. Yang membedakan antara orang -orang sains dan
komunitas. Tapi sebenarnya semakin lama juga saya melihat peran untuk antropologi jadi salah
satu jembatan untuk orang -orang yang biasanya tidak punya kesempatan untuk belajar, tidak
punya kesempatan atau privilege untuk dapat S3 dan punya posisi yang berkuasa untuk ke situ.
Jadi antropologi bisa menjadi salah satu kesempatan atau jembatan untuk orang -orang masuk
di dunia sains juga. Jadi mudah -mudahan dengan lama bisa merubah bentuk sains. Supaya orang
-orang lebih beragam, suara -suara lebih representatif.

00:17:22 Speaker 2
Terwakilkan gitu ya. Dan itu berhubungan dengan nanti yang akan kita bicarakan tentang etnografi
terbuka dan bagaimana etnografi terbuka itu ingin menjadi jembatan ini ya untuk orang -orang
yang mungkin tidak punya kesempatan untuk menjadi antropolog. Itu kemudian bisa terlibat
dengan antropologi atau dengan etnografi. Tapi sebelum itu ya tentunya kita, saya juga menggunakan
etnografi, saya suka etnografi. Tentunya kamu juga mencintai etnografi. Kekurangannya
apa etnografi itu? Kekurangannya apa ya?

00:17:56 Speaker 3
Ya, kekurangannya mungkin itu kekurangannya tidak dari etnografi sendiri. Tetapi mungkin
dari batasan -batasan yang ada di dalam institusi menurut saya. Atau bentuk bidang ilmu, disiplin
di dalam institusi yang sekarang kita pakai nama universitas.

00:18:24 Speaker 3
Jadi menurut saya etnografi itu kadang -kadang dilihat sebagai salah satu hal yang sangat
spesialis. Mungkin itu pertamanya. Jadi tidak metode yang hanya bisa dipakai kalau antropolog
secara profesional. Kemudian tinggal di satu tempat mungkin berbulan -bulan ataupun bertahun
-tahun. Kemudian kalau mau menulis atau publis di jurnal -jurnal antropologi yang ternama.
Harus ada bentuk yang sangat ketat dan sempit. Jadi biasanya seperti saya ceritakan tadi,
biasanya hanya satu orang. Tidak sebagai tim. Jadi biasanya saya akan menulis tanpa. Dan saya
pernah tentu saja menulis beberapa tulisan di jurnal, buku pun. Hanya pakai nama saya. Walaupun
banyak sekali orang -orang berkontribusi kepada hasilnya. Jadi kadang -kadang saya bentuk
etnografi yang ada saat ini kadang -kadang sedikit infleksibel.

00:19:31 Speaker 2
Dan mungkin berhubungan dengan yang kamu bilang itu, etnografi itu kan alat penelitiannya
itu adalah diri kita sendiri. Dan tubuh. Dan tubuh kita sendiri. Atau indera kita sendiri.
Tapi kan kalau kita pikir tentang tubuh kita, pikiran kita, pasti ada bias -bias juga kan? Bagaimana
kita bisa mengurangi bias itu sebagai etnografer?

00:19:59 Speaker 3
Pertanyaannya bagus dan sering sekali saya dengar pertanyaan itu dari mahasiswa di Sinipun,
di Indonesia. Jadi menurut saya etnografi itu salah satu hal yang sangat penting adalah hal
itu. Jadi tubuh sendiri pengalaman. Dari pengalaman. Apa yang kita mengalami jadi salah satu
titik mulai untuk pertanyaan -pertanyaan. Untuk bikin teori. Jadi untuk semua hal yang kita
melihat, tidak bisa lepas dari sebenarnya itu dari kita sendiri. Dari pengalaman pribadi.
Jadi daripada mungkin mengurangi, coba mengurangi bias, kita harus menulis dengan lebih
jelas. Pengalaman kita seperti apa. Hal -hal yang sangat idiosinkratik atau hal -hal yang
hanya saya merasakan atau pikirkan, kira -kira seperti apa. Sejelas mungkin dalam bentuk
tulisannya, menulis. Dan itu sebenarnya bisa menjadi salah satu alat yang sangat penting
untuk refleksi diri mungkin. Refleksi diri tapi juga sebagai salah satu bentuk data atau alat
metodologi untuk pikir tentang hal -hal terkait dengan etika penelitian. Etika penelitian.
Cara

00:21:27 Speaker 3
yang kita mengumpulkan data. Jadi mungkin bisa melihat dari sejarah antropolog juga ada beberapa
skandal ya. Jadi skandal seperti orang -orang yang sebenarnya, biasanya laki -laki, dia ke
lapangan, kemudian dia punya banyak asisten, kemudian mereka yang sebenarnya mengumpulkan
data dan melakukan sebagian besar membentukkan etnografi tersebut. Tapi mereka tidak di
-mention gitu. Jadi ada hal -hal seperti itu yang menurut saya kalau kita daripada mengurangi
bias, kita menulis, menjelaskan secara terbuka mungkin.

00:22:21 Speaker 2
Dan lagi -lagi kata itu ya, terbuka. Terbuka itu sangat penting sepertinya. Dan tentunya etnografi
juga kalau dari penjelasan kamu itu pasti sangat mahal ya. Karena memerlukan waktu. Jadi apakah
itu juga salah satu kekurangan etnografi? Apalagi kalau dilihat dari lensa universitas ya.
Kan universitas pengennya ya pendanaan bisa digunakan dengan efektif, tapi etnografi itu
sangat tidak efektif ya. Ya, betul. Atau mungkin bukan efektif, efisien.

00:22:52 Speaker 3
Ya, betul. Jadi bisa jadi efektif tapi bukan efisiennya. Betul. Tapi itu mungkin menurut saya
sudah bertahun -tahun, mungkin sudah 50 tahun, mungkin selalu seperti itu. Tidak ada waktu
yang zaman emas yang bisa bilang, waktu itu kita bisa hilang ke lapangan, lepas dari peyah kelas
-kelas mahasiswa murid gitu, bisa hidup di satu tempat satu tahun, kemudian balik lagi, kemudian
kita duduk, santai, menulis. Mungkin tidak ada drama emas seperti itu di universitas. Tapi
kalau melihat saat ini, mungkin kembali lagi kepada kepentingan politik dan ekonomi saat
ini. Bentuk data -data yang dipercaya oleh pemerintah, oleh bidang ilmu yang sebenarnya berkuasa,
adalah data -data, biasanya data -data kuantitatif. Data -data yang ada data yang berbentuk
dengan bisa bilang numerical. Jadi semakin lama semakin ruangan untuk menjelaskan dengan
cara yang sedikit literari, karena kalau kita melihat etnografi sebagai salah satu genre
atau bentuk komunikasi, bentuk cara menulis, sebenarnya juga penting bagaimana

00:24:19 Speaker 3
kita menulis. Jadi antropologi sebenarnya sangat literari. Satu aliran etnografi, literari.
Jadi ada cara atau gaya sendiri. Sebenarnya kalau sekarang itu dilihat sebagai penuh dengan
mungkin curigai. Ada bias atau tidak bisa digunakan sebagai data. Tapi menurut saya harus
lebih pintar dengan bagaimana kita menggunakan data -data tersebut.

00:24:50 Speaker 2
Dan kalau kita bicara tentang antropologi yang nyastra, literari, itu Indonesia salah satu
tempat yang menjadi expert laboratorium itu juga. Misalnya Clifford Geertz, dia banyak menulis
tentang Margaret Mead. Jadi Indonesia sebenarnya, dan ini saya mau menghubungkan dengan
bagian kedua, dengan etnografi terbuka.

Apa itu Etnografi? Wawancara dengan Ben Hegarty, Bagian Pertama
Broadcast by